PEMISAHAN CAMPURAN
Campuran dapat
tersusun atas beberapa unsur ataupun senyawa. Komponen-komponen penyusun suatu
campuran tersebut dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisika zat penyusunnya.
Setiap zat tersusun
atas partikel-partikel yang sangat kecil. Keberadaan partikel-partikel tersebut
dapat dibuktikan, minsal satu sendok gula dilarutkan dalam segelas air. Larutan
air gula akan terasa manis. Kita dapat memperoleh gula yang sudah dilarutkan
dalam air dengan cara memanaskan larutan gula tersebut sampai mendidih,
sehingga semua air menguap maka kita akan mendapatkan kembali gula tersebut.
Contoh lainnya minsalnya pada garam dapur. Garam dapur dilarutkan dalam segelas
air. Larutan garam dapur akan terasa asin. Garam dapur dapat diperoleh kembali
dengan cara memanaskan larutan garam tersebut sampai mendidih, sehingga semua
air menguap.
Pemisahan
komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan cara, yakni
penyaringan, destilasi, sublimasi, kristalisasi, sentrifugasi, evaporasi dan
kromatografi.
a.
Penyaringan (Filtrasi)
Filtrasi adalah teknik penyaringan yang dapat digunakan untuk
memisahkan campuran yang ukuran partikel zat-zat penyusunnya berbeda. Pemisahan
dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam
suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang digunakan untuk
menyaring disebut penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat
yang akan disaring. Misalnya, pada pembuatan santan kelapa. Santan kelapa
dibuat dengan cara memisahkan campuran santan, air dan ampas kelapa dengan
menggunakan saringan. Dengan menggunakan saringan yang berpori-pori kecil,
santan kelapa dapat melewati lubang saringan dan ampas kelapa tertahan dalam
saringan.
Peristiwa alam turunnya hujan ke bumi akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah di permukaan bumi dengan membawa zat-zat lain. Air yang meresap ke
dalam tanah melalui celah-celah kecil, dan mengalami penyaringan oleh lapisan
tanah, sehingga dihasilkan sumber air yang jernih. Dalam kegiatan laboratorium
pemisahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Pemilihan
ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan dipisahkan. Pemisahan
campuran dengan memperhatikan perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan
penyaringan (filtrasi). Contoh, kita hendak memisahkan campuran kerikil dan
pasir. Langkah yang kita tempuh ialah dengan cara mengayak pasir dan kerikil
tersebut. Melalui penyaringan atau pengayakkan yang dilakukan kerikil akan
tertinggal, sedangkan pasir lolos dari penyaringan tersebut. Zat yang tertahan
dan tertinggal di saring disebut residu. Cairan yang dapat lolos dari saringan
dinamakan filtrat.
b.
Destilasi (Penyulingan)
Penyulingan atau destilasi adalah proses pemisahan zat cair yang
didasarkan pada perbedaan titik didih zat. Proses pemisahan campuran dengan
cara penyulingan dilakukan dengan dua proses, yaitu penguapan dan pengembunan.
Mula-mula campuran yang akan dipisahkan dipanaskan hingga di atas titik didih
zat yang akan dipisahkan. Oleh karena zat yang akan dipisahkan memiliki titik
didih yang lebih rendah daripada larutan, maka zat tersebut akan menguap
terlebih dahulu. Uap yang terbentuk
kemudian di dinginkan sehingga menjadi cairan. Cairan yang dihasilkan
selanjutnya ditampung dalam suatu wadah sebagai distilat. Contoh pemisahan
campuran dengan cara distilasi, antara lain : memperoleh bensin dari campuran
antara air dan bensin, memperoleh air murni dari campuran air yang sudah
terkotori zat padat yang larut didalamnya, memperoleh air dari campuran air dan
garam.
Prinsip penyulingan digunakan di industri minyak untuk memisahkan
bensin, minyak tanah dan solar dari minyak mentah. Hal ini dapat dilakukan
karena komponen-komponen minyak bumi mempunyai titik didh yang berbeda-beda.
Oleh karena dalam campuran (minyak mentah) terdapat lebih dari satu komponen
yang akan dipisahkan maka harus dilakukan distilasi bertingkat atau biasa
disebut distilasi fraksionasi.
c.
Sublimasi
pemisahan
campuran dengan sublimasi dilakukan pada zat-zat yang dapat menyublim. Sublimasi adalah
perubahan zat dari wujud padat menjadi gas atau sebaliknya. Zat yang dapat
menyublim, antara lain : kapur barus, iodin, kaffein dan lain-lain.
Kapur barus merupakan zat yang dapat menyublim jika
dipanaskan. Nah, jika kapur barus ini bercampur dengan zat pengotor seperti
pasir, untuk memisahkan kapur barus dengan zat pengotor dapat dilakukan dengan
proses sublimasi , ketika campuarn kapur barus dan pasir dipanaskan , kapur
barus akan menguap sedangkan pasir tidak . uap kapur barus akan segera
mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin. Dengan demikian kapur
barus murni dapat diperoleh kembali.
d.
Kristalisasi
Kristalisasi ini
banyak dilakukan oleh petani garam, garam dihasilkan dengan cara menguapkan air
laut prosesnya sederhana, yaitu sebagai berikut : mula-mula air laut dialirkan
ketambak-tambak dan dibiarkan menguap karena panas matahari hingga beberapa
hari. Setelah semua air menguap, akan dihaslkan kristal-kristal garam.
Zat padat tidak
dipisahkan dari laritan dengan cara disaring. Zat padat, seperti gula dan garam
yang terlarut dalam air dapat dipisakan dari larutannya dengan cara penguapan
dan terjadi kristalisasi. Petani garam mendapatkan garam dengan cara menguapkan
iar laut. Bagaimaakah cara petani garam
mendapatkan garam dari air laut ? air laut dialirkan menuju ketambak-tambak
yang dibuat dipinggir pantai, aliran air laut ini dapat terjadi karena salah
satu peristiwa alam, yaitu pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh
gravitasi bulan. Setelah air laut terjebak dalam tambak-tambak, selanjutnya
proses penguapan terjadi dengan bantuan sinar matahari. Air yang terkandung
dlam air laut akan menguap,sehingga terbentuknlah kristal garam.
e.
Sentrifugasi
Suspensi yang
partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara filtrasi.
Partikel-partikelnya dapat melewati saringan at bahkan menutupi lubang
pori-pori saringan sehingga cairan tidak dapat lewat.
Cara untuk
memisahkan suspensi adalah dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah
beberapa saat partikel-pertikelnya mengendap sehingga cairannya dapat dituang.
Akan tetapi banyak partikel suspensi yang terlalu kecil untuk disaring tetapi
juga tidak dapat mengendap. Hal ini karena partikel-partikel padatan tersebut
dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan yang sangat cepat. Suspensi yang sulit
dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan sentrifugasi. Tabung sebagai wadah
suspensi dikunci pada gagang atau rotor untuk mengitari sebuah alat atau mesin
pemutar. Batang vertikal ditengahnya diputar dengan motor listrik. Batang itu
berputar dengan sangat cepat tetapi mulut tabung tetap menghadap ketengah.
Sentrifugasasi yang terkecil dapat
memutar dengan kecepatan 2.000 putaran/menit (rpm). Sentrifugasi dapat
digunakan untuk memisahkan susu menjadi susu skrim dan susu skim. Sentrifugasi
juga dapat dugunakan untuk memisahkan komponen-komponen darah.
f.
Evaporasi (Penguapan)
Pada proses
penguapan, larutan dipanaskan sampai zat pelarutnya (air) menguap dan
meninggalkan zat terlarut (garam). Peroses pemisahan dengan cara penguapan ini
dapat terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi
daripada zat pelarutnya.
g.
Kromatografi
Proses pemisahan
campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara
partikel-pertike zat yang dicampur pada suatu medium disebut kromatografi.
Contoh pemisahan secara kromatografi adalah rembesan air pada dinding yang
menghasilkan garis-garis dengan jarak tertentu.
Contoh
lain dari kromatografi ialah dengan cara meneteskan tinta hitam pada ujung
kertas saring, kemudian biarkan tinta mengering. Masukkan ujung kertas saring
kedalam air sedalam 1 cm. Jika dilakukan dengan hati-hati dan teliti, maka
dapat dinyatakan bahwa air meresap naik merambat melalui kertas saring.
Meresapnya air akan memisahkan tinta menjadi beberapa warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar